Tuesday, June 10, 2014

Ciri-ciri Kucing Hamil dan Cara Perawatannya


Pada umumnya Kucing yang hamil mengalami perubahan fisik dan tingkah laku. Perubahan Fisik      
Bagian perut mulai membesar. Perut Kucing yang hamil mulai terlihat membesar pada umur kehamilan 5 minggu. Bagian perut ini akan terus membesar hingga mendekati saat melahirkan.    
  • Puting susu memerah dan membesar (pink). Salah satu tanda yang cukup signifikan adalah berubahnya puting susu. Pada kucing hamil, puting susu sedikit membengkak dan warnanya berubah kemerahan (pink). 
  • Pada akhir masa kehamilan sekitar 3 minggu, bila kita tekan secara lembut air susu mulai bisa di keluarkan dan itu artinya kelahiran akan terjadi sekitar 2-3 minggu lagi.     
  • Bulu – bulu sekitar puting susu menipis/rontok. Bulu-bulu badan kucing juga akan rontok, tapi itu tidak akan berlangsung lama.

 PERUBAHAN TINGKAH LAKU    

  • Muntah-muntah. Sebagian kecil kucing hamil juga mengalami muntah-muntah. Sepeti manusia pada awal kehamilan. Tetapi kalau kucing mengalami muntah terus-menerus pada awal kehamilan nya, segera hubungi dan konsultasikan hal ini kepada dokter hewan.     
  • Berhentinya siklus birahi secara tiba-tiba. Rata-rata panjang satu siklus estrus kucing sekitar 1-1.2 bulan. Waktu birahi (estrus) berlangsung sekitar 7 hari. Bila setelah dikawinkan, birahi kucing berhenti secara tiba-tiba dan tidak minta kawin lagi, kemungkinan besar kehamilan terjadi.   
  • Peningkatan nafsu makan. Kucing yang hamil memperlihatkan peningkatan nafsu makan. Tentunya  peningkatan nafsu makan ini bertujuan memberikan nutrisi yang cukup bagi perkembangan ibu dan janinnya.     
  • Lebih lembut & mencari perhatian. Sebagian kucing yang hamil mengalami perubahan tingkah laku seperti lebih tenang dan lembut. Selain itu mereka juga berusaha mencari perhatian lebih terhadap pemiliknya. Pada akhir masa kehamilan terlihat beberapa tingkah laku seperti gelisah dan lebih suka berada di tempat hangat dan tertutup.  

Perlu diketahui bahwa lamanya kucing hamil ialah sekitar 2 bulan atau sekitar 55-65 hari. Sangat penting untuk mengetahui kapan kucing kita tersebut kawin, untuk dapat mengetahui sudah berapa lama dia hamil.

Usia kucing juga sangat penting. Kucing yang sudah berumur 18 bulan akan memiliki resiko yang jauh lebih kecil dari pada yang lebih muda dari itu. Selain dari pada itu, pemilihan jantan yang sesuai juga harus menjadi perhatian, jangan sampai ukuran pejantan yang terlalu besar dipilih, sehingga bayi kucing nantinya pun berukuran besar, karena nantinya dapat menyebabkan kesulitan saat beranak.

Saat kucing kita hamil, maka keperluan nutrisinya pun berbeda. Kucing hamil memerlukan protein yang lebih tinggi, seperti halnya anak kucing. Maka dari itu pemberian makanan kitten (makanan untuk anak kucing) sangat disaran kan untuk diberikan pada kucing yang hamil sampai dua bulan setelah melahirkan. Kandang yang nyaman dan aman juga harus diberikan. Jangan sampai kucing kita yang hamil terlalu banyak berlari, lompat dan sebagainya. Selama kehamilan, kucing juga tidak boleh diberikan sembarang obat ataupun bahan kimia lain yang dapat mengganggu kehamilan.

Jika kucing sudah memasuki tahap akhir kebuntingan, kita harus mempersiapkan tempat melahirkan yang sesuai. Dengan menggunakan kardus bekas yang dimodifikasi dan dialasi kain ataau ataupun Koran bekas akan sangat menolong. Tempat ini nantinya juga bisa digunakan untuk menjaga anak kucing nantinya.

Tanda-tanda kucing yang sudah mendekati kelahiran juga harus diperhatikan. Saat mendekati kelahiran, bagian ambing kucing akan membesar dan biasanya mulai mengeluarkan susu saaat dipalpasi. Kucing akan lebih senang menyendiri dan mencari tempat yang lebih gelap dan aman. Nafsu makan kucing juga bisanya menurun serta suhu tubuh akan turun. Untuk kucing yang sudah beberapaka kali melahirkan, perlu dicatat kebiasan kucing tersebut, seperti lamanya kehamilan dan proses kelahiran sebelumnya. Pada kucing yang sudah pernah melahirkan sebelumnya ini, jika lama kehamilan sudah melebihi dari lama kehamilan yang sebelumnya sebaiknya dibawa ke dokter hewan untuk dilakukan radiography, untuk melihat posisi bayi kucing. Dokter hewan akan memutuskan apakah kucing tersebut akan diberikan suntikan perangsang untuk beranak ataupun diteruskan dengan operasi sesar. Secara normal, jika anak kucing lebih dari 1 ekor, biasanya jarak dengan bayi kucing selanjutnya sekitar 30 menit sampai 1 jam, dan bervariasi sampai dengan 4 jam. Jika sudah terlalu .
lama, dan tidak keluar bayi kucing selanjutnya, maka kucing harus segera di bawa ke dokter hewan
BY : TIARA P.B

No comments:

Post a Comment