Wednesday, May 28, 2014

Mengenal Hipnotis Lebih Jauh

Mengenal Hipnotis Lebih Jauh


Erwin Eka Febriana Putra
Erwin Eka Febriana Putra
Hipnotis bayak digunakan dalam psikoterapi dan juga dibahas dalam ilmu psikologi. Sayangnya, banyaknya kasus kejahatan yang mengatasnamakan hipnotis membuat masyarakat makin resah. Bagaimana sebenarnya hipnotis itu?
Mari kita simak perbincangan dengan Erwin Eka Febriana Putra, President of Indonesian Hipnosis Association (IHA), sebuah organisasi profesi yang menghimpun hypnotist, hypnotherapist, dan hypnosis trainer di Indonesia. Muhammad Baitul Alim dari Psikologi Zone berkesempatan melakukan wawancara dengan beliau.
Berikut adalah petikan wawancara tersebut.
Banyak orang yang menganggap hipnotis dengan ilmu gaib untuk mempengaruhi seseorang. Apa sebenarnya definisi dari hipnotis itu?
Bila dipandang dari sisi keilmuan, hipnosis adalah ilmu yang mempelajari pengaruh sugesti terhadap pikiran manusia. Sedangkan dipandang dari sisi fenomena, Menurut U.S. Department of Education, Human Services Division; “Hipnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable selective thinking” – Hipnosis adalah penembusan filter mental pikiran sadar diikuti dengan tertanamnya suatu pemikiran/ide/sugesti yang dapat diterima.
Dan menurut saya pribadi Hipnosis atau biasa sering disebut hipnotis adalah: Sebuah metode komunikasi tertentu yang dipakai untuk mempengaruhi sesoerang sesuai dengan apa yang disugestikan. Sugesti sendiri merupakan suatu bentuk perintah, saran, ide atau nasehat. Oya, satu lagi mungkin banyak juga yang bertanya apa sih istilah yang tepat antara hipnosis ataukah hipnotis. Sebetulnya keduanya memiliki makna yang sama hanya saja mungkin penggunaan keduanya yang berbeda. Hipnosis adalah metode yang dipakai, sementara hipnotis adalah orang yang melakukan metode tersebut.
Perbedaan ilmu pengetahuan dengan “klenik” adalah dari penjelasan secara ilmiah teknik yang digunakan, bagaimana sebenarnya hipnotis itu bekerja?
Pernahkah anda membaca bahwa pikiran manusia sebenarnya terdiri dari beberapa bagian dan diantaranya adalah pikiran sadar (Conscious) serta alam bawah sadar (Subconscious). Keduanya memiliki fungsi dan karakteristik sendiri-sendiri namun memiliki peranan yang berbeda pada diri manusia. Alam bawah sadar lebih dominan dan dominasinya mencapai 9 kali lipat dibanding pikiran sadar. Pikiran sadar bersifat analitis, rasional dan logis sementara alam bawah sadar tidak begitu memiliki sifat seperti itu. Dan diantara pikiran sadar serta tidak sadar ada lapisan yang memblok setiap informasi yang masuk supaya tidak langsung ke alam bawah sadar yang notabene tidak begitu analitis. Lapisan ini disebut filter mental atau ada pula yang menyebutnya critical factor.
Jadi hipnosis adalah proses dimana filter mental beristirahat sementara waktu sehingga informasi atau katakanlah sugesti yang kita berikan masuk ke alam bawah sadar yang tidak begitu bersifat analitis, rasional dan logis tapi memiliki dominasi yang kuat terhadap tindakan kita. Maka dari itu ketika orang dalam kondisi hipnosis melakukan hal-hal yang aneh, tidak masuk akal dan terlihat misterius sebenarnya sama sekali tidak mengandung mistis didalamnya.
Apa semua orang bisa dihipnotis dan orang seperti apa kriteria orang yang bisa dihipnotis?
Banyak orang menganggap bahwa orang yang bisa dihipnotis adalah orang yang bodoh atau lemah pikirannya. Ini adalah anggapan yang salah. Faktanya, seseorang yang bisa dihipnotis adalah orang yang memiliki cukup kecerdasan, mampu berkonsentrasi dan bisa berimajinasi. Hipnosis tidak bisa diterapkan kepada orang gila, idiot, orang tuli, atau anak kecil yang belum bisa berkomunikasi dua arah. Semakin cerdas seseorang semakin mudah dihipnotis. Jadi, jangan gembira kalau Anda merasa tidak akan bisa dihipnotis.
Pada intinya sebenarnya semua orang yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dua arah dengan baik bisa dihipnotis. Atau bisa dikatakan semua manusia normal bukan anak kecil dan bukan orang gila bisa dihipnotis. Selama kita bisa berkomunikasi dengannya dan dia bersedia berkomunikasi dengan kita maka hipnosis bisa saja terjadi. Orang asing tidak bisa saya hipnotis jika saya tidak menguasai bahasa asing tersebut dan dia tidak mengerti bahasa yang saya pakai. Jadi ketika sesorang bersedia berkomunikasi dengan kita, kemudian Ia mau mebgikuti instruksi yang kita berikan dengan senang hati maka Ia dapat dihipnotis asal kita tahu caranya. Jadi tidak ada kriteria khusus seperti apa yang orang bisa dihipnotis asal dia mau dan bersedia serta tidak takut maka ia bisa dihipnotis.
Banyak orang yang salah mengerti fungsi hipnotis yang sebenarnya dan menganggap ilmu ini sebagai ilmu hitam. Apa saja sebenarnya fungsi dan manfaat hipnotis itu?
Tidak ada batasan mengenai apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan dengan hipnosis. Karena hipnosis adalah ilmu untuk meng-eksplorasi pikiran, sehingga hipnosis bisa berperan di hampir semua bidang kehidupan yang melibatkan pikiran manusia. Hipnosis bisa digunakan dalam dunia hiburan, pengobatan psikologis, kedokteran, penyelidikan, pemasaran, penjualan, pengembangan diri, meningkatkan kemampuan pikiran, eksperimen metafisika, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, kemudian terbentuklah cabang dalam keilmuan hipnosis antara lain:
  • Hipnoterapi (aplikasi hipnosis untuk mengatasi permasalahan psikologis dan membantu menyembuhkan permasalahan fisik).
  • Medical Hipnosis (aplikasi hipnosis di bidang kedokteran terutama untuk menghilangkan rasa sakit yang diderita pasien. Saat operasi, melahirkan, cabut gigi dll, bisa menggunakan hipnosis supaya tidak terasa sakit).
  • Hynosis Comedy (praktek hipnosis untuk keperluan hiburan sebagaimana kita lihat ditelevisi dan dipanggung-panggung hiburan).
  • Forensic Hipnosis (hipnosis yang dipakai oleh penyidik untuk membantu mengingat detail kejadian dan dipakai untuk saksi dan korban apabila mereka memiliki trauma yang dalam dan bukan dipakai untuk tersangka).
  • Metaphysical Hipnosis (aplikasi hipnosis yang bersifat eksperimental dan digunakan untuk meneliti fenomena metafisik seperti OBE, ESP, Clairvoyance. Silahkan searching di google tentang hal-hal tersebut bagi yang belum tahu).
Bagaimana penjelasan dari beberapa kasus kejahatan yang mengatasnamakan hipnotis, apa itu sebenarnya bukan teknik dari hipnotis, mohon dijelaskan?
Hipnosis bukanlah ilmu untuk menguasai pikiran manusia. Dalam kondisi hipnosis yang paling dalam sekalipun sesorang masih bisa menolak sugesti yang diberikan, meski tidak dipungkiri sebenarnya sugesti tersebut sangatlah kuat pengaruhnya. Dari berbagai kasus yang mengatasnamakan kejahatan hipnotis semuanya terungkap hanyalah sebagai penipuan biasa atau pembiusan. Korban yang tidak sadar saat kejadian menandakan bahwa Ia sebenarnya dibius karena hipnosis bukan berarti tidak sadar. Lantas kenapa banyak laporan kejahatan yang mengatasnamakan hipnotis. Latar belakang mereka tentu saja karena mereka tidak tahu apa dan bagaimana itu hipnotis. Selain itu anggapan bahwa dengan dihipnotis seseorang bisa dikuasai oleh orang lain, sehingga banyak yang melapor bahwa mereka telah dihipnotis padahal hanya penipuan biasa agar mendapat empati dari orang lain dan tidak terkesan bodoh telah ditipu.
Bila melihat pertunjukan hipnotis, terlihat mudah sekali seseorang untuk menghipnotis. Hanya dengan sentilan jari, orang akan langsung terhipnotis. Apakah hal itu benar demikian, apakah ada tingkatan dalam kemampuan menghipnotis seseorang?
Hal itu mudah saja terjadi dan benar adanya. Hanya saja yang perlu diingat adalah untuk kepentingan “berbuat iseng” dalam konteks hiburan dengan hipnosis maka kita tidak bisa asal memilih orang. Tidak semua orang mau kita kerjain. Biasanya dipilih terlebih dahulu siapa diantara mereka yang mau dikerjain dan memiliki mental yang cukup untuk ditertawakan dan dianggap bodoh. Ketika kita mendapati orang yang mau mengikuti instruksi kita atau mau dikerjain, maka dengan sentilan jari saja Ia pasti mudah untuk terhipnotis sesuai instruksi kita.
Mungkin ada yang bertanya tapi biasanya tidak ada proses pemilihan penonton dalam pertunjukkan atau tayangan tersebut. Itulah hiburan ada proses editing atau persiapan sebelum pertunjukkan yang tidak anda ketahui. Dan hal itu sah-sah saja dalam dunia hiburan, yang penting para penonton terhibur itu tujuan utamanya. Selain itu sebetulnya cukup mudah bagi para Hipnotis yang sudah malang melintang dilayar kaca nasional untuk mencari “korban” praktek hipnosis mereka. Karena ketika dia datang sementara sudah dikenal sebagi tukang Hipnotis dan membawa serta beberapa kamera lantas orang yang didatangi bersedia padahal pastinya sudah tahu akan dihipnotis maka pada prakteknya pasti akan sangat mudah untuk menghipnotis orang tersebut.
BY : TIARA P.B

Trauma, Cara Mengatasi dan Menghilangkan

Trauma, Cara Mengatasi dan Menghilangkan


traumaTrauma, pernakah anda mendengarnya? Kemudian bagaimana cara mengatasi danmenghilangkan trauma? Pada waktu sekarang ini, banyak berita yang memuat tentang kejahatan, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, dan lain-lain. Tentu sangat memperhatinkan, belum lagi konflik dan peledakan bom diberbagai tempat.
Mungkin esok hari berita sudah berganti dengan yang lain. Namun ada satu hal yang terlupakan, yakni efek dari kejadian tersebut. Lalu apa efek itu, efek itu adalah berupatrauma. Pada daerah pengungsian akibat konflik misalnya, bukan berarti begitu anak-anak atau wanita diungsikan lalu masalah selesai. Justru suatu masalah mungkin sedang dimulai.
Dalam buku Psikologi Abnormal oleh G.C.Davidson dkk, pada tahun 2000, jika berbicara tentang tindak kekerasan dan trauma, ada suatu istilah yang dikenal sebagai Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD(gangguan stres pasca trauma). Yaitu gangguan stres yang timbul berkaitan dengan peristiwa traumatis luar biasa. Misalnya, melihat orang dibunuh, disiksa secara sadis, korban kecelakaan, bencana alam, dan lain-lain.
PTSD merupakan gangguan kejiwaan yang sangat berat, karena biasanya penderita mengalami gangguan jiwa yang mengganggu kehidupannya. Secara umum gejala PTSD dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
Pertama, Reexperiencing. Perderita seperti mengalami kembali kejadian traumatis yang pernah dialami. Biasanya kondisi ini akan muncul ketika penderita sedang melamun atau melihat suasana yang mirip dengan pengalaman traumatisnya. Penderita dapat berperilaku mengejutkan, tiba-tiba berteriak, menangis, atau berlari ketakutan.
Fenomena lain juga dapat muncul seperti takut untuk tidur, karena begitu ia tidur peristiwa traumatis muncul kembali. Misalnya, peristiwa diperkosa atau pembunuhan yang berlangsung didepan mata.
Kedua, Hyperarousal. Suatu keadaan waspada berlebihan, seperti mudah kaget, tegang, curiga menghadapi gejala sesuatu, benda yang jatuh dia anggap seperti jatuhnya sebuah bom, dan tidur sering terbangun-bangun.
Ketiga, Avoidance. Seseorang akan selalu menghindari situasi yang mengingatkan ia pada kejadian traumatis. Seandainya kejadiannya saat suasana ramai, dia akan menghindari mall atau pasar. Begitu juga sebaliknya jika ia mengalami pada waktu sendiri, maka ia akan menghidari tempat-tempat sepi.
Jika PSTD tidak ditanganidengan benar, maka mempengaruhi kepribadian  seseorang (perubahan kepribadian). Seperti paranoid (mudah curiga) misalnya. Kesulitan hal ini adalah jarang sekali penderita dengan kesadaranya datang ke para ahli. Apalagi stigma yang beredar dimasyarakat bahwa psikiater identik dengan orang sakit jiwa atau gila.
Lalu bagaimana cara mengatasi dan menghilangkan masalah trauma? Berbagai model psikoterapi telah dikembangakan untuk mengatasi PTSD, seperti, terapi perilaku, desensitisasi, hipnoterapi, semuanya cukup efektif asal penderita juga mendapatkan dukungan dari masyarakat lingkunganya dan juga orang terdekatnya.
Perlu untuk dibedakan, apakah seseorang sudah mengarah pada PTSD atau masih PTS (post traumatic sympton). Kalaupun masih PTS tidak akan sampai menimbulkan gangguan berat, masih dapat ditangani oleh psikolog yang terlatih. Yang perlu dilakukan adalah jangan sampai PTS menjadi PTSD.
BY : TIARA P.B